My City by Reiner Knizia apk


Review My City – Perjalanan Membangun Kota dalam Gaya Legacy yang Menyenangkan

Pernahkah kita ingin membangun kota sendiri? mulai dari permukiman sederhana hingga metropolis modern. Tapi tanpa stres, tanpa politik, dan tanpa harus jadi wali kota sungguhan? Kalau iya, My City karya Reiner Knizia mungkin jadi pilihan yang sempurna.

Game ini bukan hanya tentang menata bangunan di papan. Ia adalah kisah evolusi sebuah kota, yang berkembang perlahan dari episode ke episode. Dan yang menarik, setiap keputusan kita meninggalkan jejak permanen, benar-benar seperti menulis sejarah kota versi kita sendiri.


Gameplay: Menata, Mengatur, dan Berkembang

Pada intinya, My City adalah permainan tile placement, setiap pemain memiliki papan yang sama, dan giliran demi giliran mereka menempatkan bangunan sesuai kartu yang dibuka. Bentuk bangunan bervariasi seperti potongan Tetris, dan penempatannya tidak boleh sembarangan: bangunan harus menyentuh yang sudah ada, tidak boleh melintasi sungai, dan harus mematuhi aturan ruang tertentu.

Kedengarannya sederhana? Betul. Tapi seperti kota yang berkembang, permainan ini juga bertumbuh. Dari satu episode ke episode berikutnya, aturan baru diperkenalkan. Mungkin kita mulai dengan hanya menata rumah-rumah, lalu tiba-tiba dihadapkan pada gereja, pabrik, atau bahkan aturan lingkungan yang menambah lapisan strategi baru.

Setiap episode hanya memakan waktu sekitar 20–30 menit, jadi ringan dan cepat. Namun, jangan tertipu oleh durasinya, keputusan kita di satu sesi bisa memengaruhi permainan di sesi berikutnya. Setelah setiap chapter, kita bahkan akan menempelkan stiker permanen di papanmu. Papan kotamu akan menjadi unik, berbeda dari pemain lain. Dan kalau campaign selesai? Tenang. Ada mode Eternity, di mana kita bisa terus bermain tanpa merusak papan atau cerita.


Tema & Story: Bukan Tentang Drama, Tapi Tentang Progres

Tidak ada karakter utama, tidak ada narasi mendalam, dan tidak ada konflik epik. Tapi My City tetap punya cerita, cerita tentang pertumbuhan.

Setiap chapter merepresentasikan era baru dalam pembangunan: dari masa pemukiman awal, masa pertanian, hingga industrialisasi. Kita akan merasakan transisi zaman lewat jenis bangunan dan aturan baru yang muncul, bukan lewat teks panjang atau cutscene.

Temanya memang sederhana, tapi justru di situlah keindahannya. Rasanya seperti melihat kota kecil yang kita bangun sendiri tumbuh secara alami.


Genre & Desain: Puzzle Bertahap yang Bikin Ketagihan

My City berada di persimpangan antara puzzle, legacy, dan family gameIa memiliki kedalaman strategi yang cukup untuk membuat player berpengalaman tetap tertarik, tapi juga cukup ringan agar bisa dinikmati oleh keluarga dan player kasual.

Desain campaignnya dibagi menjadi 24 episode dalam 8 chapter, dan setiap chapter memperkenalkan konsep baru yang membuat permainan tetap segar. Inilah salah satu aspek paling kuat dari My City: progresi yang halus dan memuaskan. Tidak ada lonjakan kesulitan tiba-tiba, hanya evolusi alami yang membuat kita ingin main “satu episode lagi.”


Grafis & Produksi: Sederhana tapi Elegan

Ilustrasi karya Michael Menzel memberikan nuansa hangat dan bersih. Setiap elemen di papan memiliki fungsi yang jelas seperti warna, simbol, dan bentuknya mudah dikenali.

Jangan harapkan tampilan yang bombastis; visual My City lebih ke arah minimalis dan fungsional, bukan dramatis. Tapi justru karena kesederhanaannya itu, permainan terasa rapi dan menenangkan.

Komponen fisiknya juga solid. Lempengan bangunan tebal, papan kuat, dan stiker berkualitas baik. Semua ini menambah rasa kepemilikan. Kita benar-benar merasa sedang membangun sesuatu yang “punya kita sendiri.”


Tingkat Kesulitan: Ringan tapi Menggigit

Episode pertamaakan membuat siapa pun langsung paham cara bermain. Tapi ketika kita sudah mencapai chapter-chapter tengah, aturan tambahan mulai membuat keputusan semakin rumit.

Kita akan berpikir lebih jauh: di mana bangunan ini sebaiknya diletakkan agar tidak menyesal nanti? Haruskah menutupi batu atau membiarkan ruang kosong untuk bonus mendatang?

Meski begitu, My City tidak pernah terasa berat. Ini bukan game yang membuatmu stres atau berpikir terlalu keras, lebih ke arah “tantangan santai” yang tetap menggoda otak.

Interaksi antar pemain relatif minim, karena setiap orang membangun di papan masing-masing. Jadi, kalau kita mencari permainan kompetitif dengan sabotase dan konflik langsung, ini bukan tempatnya. Tapi kalau kita suka suasana tenang dengan sedikit adu skor, kita akan merasa di rumah.


Kelebihan & Kekurangan dalam Sekilas

Kekuatan utama My City ada pada aksesibilitas dan progresinya yang mulus. Setiap chapter menambahkan bumbu baru tanpa membuat playernya kewalahan. Durasi singkatnya juga memungkinkan kita memainkan beberapa episode sekaligus dalam satu malam.

Namun, untuk sebagian player, minimnya interaksi bisa terasa hambar. Selain itu, karena papan dan aturan terus berubah dengan stiker permanen, kita sebaiknya memainkan kampanye ini bersama kelompok yang sama dari awal sampai akhir agar pengalaman tetap konsisten.


REQUIRED: Android OS 7.0 And Up
Screenshot Gameplay


Kesimpulan: Legacy yang Ringan tapi Memuaskan

My City adalah permainan tentang pertumbuhan, bukan hanya kota, tapi juga kita sebagai player. Ia mengajarkan perencanaan, efisiensi ruang, dan konsekuensi dari setiap keputusan, semua dalam balutan gameplay yang sederhana dan menyenangkan.

Kalau kita ingin mencoba game legacy tanpa harus menghadapi aturan tebal atau konflik berat, My City adalah tempat yang ideal untuk memulai. Ini bukan game yang menegangkan, melainkan pengalaman yang lembut dan reflektif.

Bagi saya pribadi, My City pantas mendapat skor tinggi. Ia elegan, ringan, dan punya jiwa. Dan seperti kota yang terus berkembang, kita mungkin akan terus kembali ke sini, hanya untuk menambahkan satu bangunan lagi.

0 Response to " My City by Reiner Knizia apk "

Post a Comment